Nama :Muhammad Ihsan
Kelas/Smstr :B/II
P.Studi :Pen.Matematika
MK :Media Pembelajaran
Kelompok :3(Tiga)
MEDIA PEMBELAJARAN
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan hal yang paling penting bagi suatu bangsa. Pendidikan telah menjadi kebutuhan pokok bagi semua orang sehingga tidak mengherankan jika saat ini terlihat banyak persaingan-persaingan dalam menimbah ilmu diberbagai lembaga, baik formal maupun non formal, sesuai dengan tuntunan zaman yang terus berkembang. Maka pemerintah telah banyak melakukan usaha-usaha dalam peningkatan mutu pendidikan di Indonesia, misalnya dengan pembaharuan kurikulum pendidikan, metode-metode belajar, maupun memperbaiki sarana dan prasarana dan juga dengan meningkatkan kemampuan guru dalam menerapkan media pembelajaran yang baik.
Media pembelajaran itu sendiri merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peranan penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Untuk menguasai materi pelajaran dengan cepat pengajar atau guru dapat menggunakan media pembelajaran. Penggunaan media pengajaran dapat membantu pencapaian keberhasilan belajar. Ditegaskan oleh Danim (1995:1) bahwa hasil penelitian telah banyak membuktikan efektivitas penggunaan alat bantu atau media dalam proses belajar-mengajar di kelas, terutama dalam hal peningkatan prestasi siswa. Terbatasnya media yang dipergunakan dalam kelas diduga merupakan salah satu penyebab lemahnya mutu belajar siswa.
Dengan demikian penggunaan media dalam pengajaran di kelas merupakan sebuah kebutuhan yang tidak dapat diabaikan. Hal ini dapat dipahami mengingat proses belajar yang dialami siswa tertumpu pada berbagai kegiatan menambah ilmu dan wawasan untuk bekal hidup di masa sekarang dan masa akan datang. Salah satu upaya yang harus ditempuh adalah bagaimana menciptakan situasi belajar yang memungkinkan terjadinya proses pengalaman belajar pada diri siswa dengan menggerakkan segala sumber belajar dan cara belajar yang efektif dan efisien (Rusyan dan Daryani, 1993:3-4). Dalam hal ini, media pengajaran merupakan salah satu pendukung yang efektif dalam membantu terjadinya proses belajar.
Pada proses pembelajaran, media pengajaran merupakan wadah dan penyalur pesan dari sumber pesan, dalam hal ini guru kepada penerima pesan, dalam hal ini siswa. Dalam batasan yang lebih luas, Miarso (dalam Rahardjo, 1986:48) memberikan batasan media pengajaran sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa sehingga mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa.
Media pengajaran merupakan salah satu pendukung yang efektif dalam membantu terjadinya proses belajar.Berdasarkan uraian di atas maka penulis merasa tertarik untuk menerapkan media pembelajaran yang tepat sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa?
B. Perumusan Masalah
Apakah media pmbelajaran diperlukan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa?serta Bagaimana penerapan media pembelajaran yang tepat sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa?
C. Tujuan Penulisan
Penulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan upaya yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa melalui media pembelajaran yang tepat.
II. PEMBAHASAN
Media pembelajaran adalah salah satu prantara antara guru dan murid yang efektif dalam melaksanakan pembelajaran.media pembelajaran juga sangat penting bagi manusia baik pada pendidikan dasar maupun untuk melanjutkan pendidikan tingkat yang lebih tinggi. Dalam pelaksanaan kegiatan belajar guru hendaknya memiliki dan menggunakan media pembelajaran yang memiliki nilai praktis berupa konsep yang konkrit,objek yang menarik untuk menjadi media pembelajaran,membangkitkan motivasi siswa,mengontrol kecepatan pembelajaran siswa serta memungkinkan siswa berinteraksi langsung dengan lingkungan. Oleh karena itu, sebagai langkah awal untuk mencapai tujuan yang diharapkan adalah dengan mencari media pembelajaran yang efektif untuk siswa serta menerapkanya dalam pembelajaran sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar sisiwa.
A. Pengertian Media
Media adalah suatu eksistensi manusia yang memungkinkanya mempengaruhi orang lain yang tidak mengadakan kontak langsung dengan dia.(marshal meluhan.1993:5-6).
Dalam arti sempit, media pengajaran hanya meliputi media yang dapat digunakan secara efektif dalam proses pengajaran.
Dalam arti luas, media tidak hanya meliputi media komunikasi elektronik yang kompleks akan tetapi juga mencakup alat-alat sederhana seperti: tv radio, slide, fotografi, diagram, dan bagan buatan guru, atau objek-objek nyata lainnya
Kata “media” berasal dari bahasa Latin “medium” yang berarti “perantara” atau “pengantar”. Lebih lanjut, media merupakan sarana penyalur pesan atau informasi belajar yang hendak disampaikan oleh sumber pesan kepada sasaran atau penerima pesan tersebut (Rahardjo, 1986:47).
Kata media merupakan bentuk jamak dari kata medium. Medium dapat didefinisikan sebagai perantara atau pengantar terjadinya komunikasi dari pengirim menuju penerima (Heinich et.al., 2002; Ibrahim, 1997; Ibrahimet.al., 2001).
Media merupakan salah satu komponen komunikasi, yaitu sebagai pembawa pesan dari komunikator menuju komunikan (Criticos, 1996).
Berdasarkan definisi tersebut, dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran merupakan proses komunikasi.Proses pembelajaran mengandung lima komponen komunikasi, guru (komunikator),bahan pembelajaran, media pembelajaran, siswa (komunikan), dan tujuan pembelajaran.
Jadi, Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, minat,pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar.
B. Fungsi dan manfaat media
Media pembelajaran sebagai sesuatu yang dapat digunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa sehingga mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa.
Media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa mwdia visual yang memberikan konteks untuk memahami teks, membantu siswa yang lemah dalam membaca, untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali. (Arsyad, Azhar. 2008. Hal 15 - 17),Media pembelajaran memiliki beberapa fungsi yaitu:
1.Fungsiatensi
Media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran.
2. Fungsi afektif
Media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar (atau membaca) teks yang bergambar.
3. Fungsi kognitif
Media visual terlihat dari temuan- temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambing visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.
4. Fungsi kompensatoris
Media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks, membantu siswa yang lemah dalam membaca, untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali. (Arsyad, Azhar. 2008. Hal 15 - 17)
Media pembelajaran juga mempunyai beberapa manfaat.Menurut Ely (dalam Danim, 1994:13) menyebutkan manfaat media dalam pengajaran adalah sebagai berikut:
a. Meningkatkan mutu pendidikan dengan cara meningkatkan kecepatan belajar (rate of learning), membantu guru untuk menggunakan waktu belajar siswa secara baik, mengurangi beban guru dalam menyajikan informasi dan membuat aktivitas guru lebih terarah untuk meningkatkan semangat belajar
b. Memberi kemungkinan pendidikan yang sifatnya lebih individual dengan jalan memperkecil atau mengurangi kontrol guru yang tradisional dan kaku, memberi kesempatan luas kepada anak untuk berkembang menurut kemampuannya serta memungkinkan mereka belajar menurut cara yang dikehendakinya.
c. Memberi dasar pengajaran yang lebih ilmiah dengan jalan menyajikan/merencanakan program pengajaran yang logis dan sistematis, mengembangkan kegiatan pengajaran melalui penelitian, baik sebagai pelengkap maupun sebagai terapan.
d. Pengajaran dapat dilakukan secara mantap karena meningkatnya kemampuan manusia untuk memanfaatkan media komunikasi, informasi dan data secara lebih konkrit dan rasional.
e. Meningkatkan terwujudnya kedekatan belajar (immediacy learning) karena media pengajaran dapat menghilangkan atau mengurangi jurang pemisah antara kenyataan di luar kelas dan di dalam kelas serta memberikan pengetahuan langsung.
f. Memberikan penyajian pendidikan lebih luas, terutama melalui media massa, dengan jalan memanfaatkan secara bersama dan lebih luas peristiwa-peristiwa langka dan menyajikan informasi yang tidak terlalu menekankan batas ruang dan waktu.
Dari paparan di atas, maka semakin jelas bahwa media pengajaran merupakan kebutuhan yang tidak dapat dielakkan dalam rangka menyukseskan program belajar siswa agar dapat tercapai perubahan tingkah laku yang diharapkan. Konsekuensinya, guru hendaknya memiliki peran yang tidak terbatas dalam menciptakan, menggunakan maupun mengembangkan media pengajaran.
C. Pengenalan beberapa media
Menurut Schramm media digolongkan menjadi tiga kelompok yaitu:
1.Media rumit
2.Media mahal,dan
3.Media sederhana.
Schramm juga mengelompokkan media menurut kemampuan daya liputan,
yaitu:
(1) liputan luas dan serentak seperti TV,radio, dan facsimile;
(2) liputan terbatas pada ruangan, seperti film, video, slide, poster audio tape.
(3) media untuk belajar individual, seperti buku, modul, program belajar dengan komputer dan telepon.
Menurut Gagne media diklasifikasi menjadi tujuh kelompok, yaitu :
1.benda untuk didemonstrasikan,
2. komunikasi lisan,
3. media cetak,
4.gambar diam,
5.gambar bergerak,
6.film bersuara, dan
7.mesin belajar.
Ketujuh kelompok media pembelajaran tersebut dikaitkan dengan kemampuannya memenuhi fungsi menurut belajar yang dikembangkan,yaitu pelontar stimulus belajar, penarik minat belajar, contoh prilaku belajar, memberi
kondisi eksternal, menuntun cara berpikir, memasukkan alih ilmu, menilai prestasi, dan pemberi umpan balik.
Menurut Allen, terdapat sembilan kelompok media, yaitu:
· visual diam, film,televisi, obyek tiga dimensi, rekaman, pelajaran terprogram, demonstrasi, buku teks cetak, dan sajian lisan.
Di samping mengklasifikasikan, Allen juga mengaitkan antara
jenis media pembelajaran dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Allen melihatbahwa, media tertentu memiliki kelebihan untuk tujuan belajar tertentu tetapi lemah untuk tujuan belajar yang lain.
D. Pemilihan media
Peran guru dalam inovasi dan pengembangan media pengajaran sangat diperlukan mengingat guru dapat dikatakan sebagai pemain yang sangat berperan dalam proses belajar mengajar di kelas, yang hendaknya dapat mengolah kemampuannya untuk membuat media pengajaran lebih efektif dan efisien. menurut Wijaya dkk (1991:2),
Jadi ,untuk pemilihan media guru harus memperhitungkan fungsi dan perannya dalam membantu mempertinggi proses pengajaran, bukan dilihat atau dinilai dari segi kecanggihan medianya. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan terhadap pemilihan prioritas pengadaan media pendidikan adalah sebagai berikut:
a.Relevansipengadaan media pendidikan edukatif
b. Kelayakan pengadaan media pendidikan edukatif
c. Kemudahan pengadaan media pendidikan edukatif
Menurut Prof.Drs.Hartono Kasmadi M.Sc. bahwa di dalam memilih media pendidikan perlu dipertimbangkan adanya 4 hal yaitu: produksi, peserta didik, isi dan guru.
a.PertimbanganProduksi
1. Availability: tersedianya bahan. Media akan efektif dalam mencapai tujuan, bila tersedia bahan dan berada pada sistem yang tepat
2. Cost (harga) yang tinggi tidak menjamin tujuan pengajaran tercapai
3. Physical Condition (kondisi fisik). Misalkan dengan warna yang buram, akan menggangu kelancaran belajar mengajar.
4. Accessibility to student (mudah dicapai) maksudnya: pembelian bahan (peralatan) hendaknya memiliki dwi fungsi yaitu: guru dapat menggunakannya, peserta didik juga akan semakin mudah mencerna pelajaran.
5. Emotional impact. Penggunaan media harus mampu bernilai estetika sebab akan lebih menarik untuk menumbuhkan motivasi.
b. Pertimbangan peserta didik
1. Student Characteristics (watak peserta didik). Guru harus mampu memahami tingkat kematangan dan latar belakang peserta didik. Dengan demikian guru dapat menentukan pilihan-pilihan media yang sesuai dengan karakter peserta didik.
2. Student relevance (sesuai dengan peserta didik). Akan memberi nilai positif dalam mencapai tujuan belajar, pengaruhnya akan meningkatkan pengalaman peserta didik, pengembangan pola pikir, analisis pelajaran, hingga dapat menceritakan kembali dengan baik.
3. Student involvement (keterlibatan peserta didik). Bahan yang disajikan, akan memberikan kemampuan peserta didik dan keterlibatan peserta didik secara pisik dan mental (peran aktif peserta didik) untuk meningkatkan potensi belajar.
c. Pertimbangan isi
1. Curiculair-relevance: penggunaan media harus sesuai dengan isi kurikulum, tujuannya harus jelas, perlu dengan baik.
2. Content-soundness. Bahan media harus up to date tidak ketinggalan zaman
3. Presentation. Cara penyajian media harus jelas tidak berantakan (sistematis)
d. Pertimbangan guru
a. Teacher-utilization. Guru harus mempertimbangkan:
i. Apakah media digunakan untuk kepentingan individu atau kelompok
ii. Apakah media yang digunakan media tunggal atau multi media
iii. Apakah sudah berorientasi terhadap tujuan pendidikan apa belum
b. Teacher peace of mind. Media mampu memecahkan problem yang dialami siswa dalam belajar.
Adapun jenjang-jenjang pembuatan keputusan dalam memilih media antara lain:
1. Jenjang pertama
Pada tahap ini guru mempertimbangkan faktor-faktor sebagai berikut:
a. Faktor siswa, siapa yang belajar baik dari segi kepintaran dan jumlah siswa.
b. Faktor isi pengajaran, apakah media telah sesuai dengan mata pelajaran dan topik-topik yang ingin diajarkan.
c. Tujuan yang hendak dicapai, apakah media telah mengandung informasi yang ingin disampaikan untuk mencapai tujuan.
2. Jenjang kedua
Pada jenjang ini dilakukan pemilihan media untuk tiap mata pelajaran, topik dan tugas.
Ada dua aturan dalam memilih media yakni:
a. Media dapat memberikan contoh-contoh atas perilaku yang akan kita tuntut dari siswa.
b. Gunakan saluran sensoris yang paling tepat untuk mengomunikasikan isi pelajaran kepada siswa.
Pendekatan dalam memilih media pengajaran:
1. Memilih media dengan menggunakan klasifikasi media / taksonomi media.
2. Memilih media dengan menggunakan saluran sensoris dan kontrol guru dengan menggunakan bagan sebagai alat bantu.
E. Penggunaan media
Adapun berbagai penggunaan media yaitu sebagai berikut :
Media Berbasis Manusia
Media berbasis manusia merupakan media tertua yang digunakan untuk mengirimkan dan mengkomunikasikan pesan atau informasi. Media ini bermanfaat khususnya bila tujuan kita adalah mengubah sikap atau ingin secara langsung terlibat dengan pemantauan pembelajaran siswa. Media berbasis manusia mengajukan dua teknik yang efektif, yaitu rangcangan yang berpusat pada masalah dan bertanya ala Socrates
Ø Media Berbasis Cetakan
Teks berbasis cetakan menuntut enam elemen yang perlu diperhatikan pada saat merancang, yaitu:
• Konsistensi
• Format
• Organisasi
• Daya tarik
• Ukuran huruf
• Ruang (spasi) kosong
Ø Media Berbasis Visual
• Bentuk visual bisa berupa:
*Gambar representasi seperti gambar, lukisan atau foto yang menunjukkan bagaimana tampaknya suatu benda.
*Diagram yang melukiskan hubungan-hubungan konsep, organisasi dan struktur isi material.
*Peta yang menunjukkan hubungan-hubungan ruang antara unsur-unsur dalam isi materi
*Grafik seperti table, grafik, dan chart
*Media Berbasis
Audio-Visual
Salah satu pekerjaan penting yang diperlukan dalam media audio-visual adalah penulisan naskah dan storyboard yang memerlukan persiapan yang banyak, rancangan dan penelitian.
Ø Media Berbasis Computer
Penggunaan computer sebagai media pembelajaran secara umum mengikuti proses instruksi sebagai berikut:
• Merencanakan, mengatur dan mengorganisasikan, dan menjadwalkan pengajaran.
• Mengevaluasi siswa.
• Mengumpulkan data mengenai siswa.
• Melakukan analisis statistic mengenai data pembelajaran.
• Membuat catatan perkembangan pembelajaran.
III. PENUTUP
A. Kesimpulan
Guru sebagai tenaga pendidik sekaligus sebagai pembimbing harus berupaya memotivasi siswa agar terbiasa bekerja mandiri dan kreatif serta inovatif dalam belajar. Guru memiliki media pembelajaran yang tepat di mana guru dapat membangkitkan ide-ide atau gagasan-gagasan yang bersifat konseptual sehingga mengurangi kesalahpahaman siswa dalam mempelajariny,meningkatkan minat siswa untuk materi pelajaran,memberikan pengalaman-pengalaman nyata yang merangsang aktivitas diri sendiri untuk belajar serta dapat mengembangkan jalan pikiran yang berkelanjutan.
Oleh karena proses pembelajaran merupakan proses komunikasi dan berlangsung dalam suatu sistem, maka media pembelajaran menempati posisi yang cukup penting sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran. Tanpa media, komunikasi tidak akan terjadi dan proses pembelajaran sebagai proses komunikasi juga tidak akan bisa berlangsung secara optimal. Media pembelajaran adalah komponen yang cukup berperan penting dalam meningkatkan motivasi belajar siswa.
Dengan demikian, guru dapat berperan dengan baik dan siswa mendapat tugas dan tanggung jawabnya sendiri untuk lebih aktif.
B.SARAN
1. Hendaknya guru dapat memilih dan menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan kondisi kelas, sehingga siswa-siswi yang ada dikelas tersebut memiliki motivasi belajar yang baik.
2. Hendaknya guru mampu mengajar dengan menarik dan dapat menghubungkan setiap materi yang sedang di pelajari dengan kehidupan nyata atau dapat memberikan contoh-contoh konkret kepada siswa.
3. Guru memilih media pembelajaran untuk meningkatkan motivasi siswa dengan mempertimbangkan kekurangan serta kelebihan dari semua media pembelajaran yang bisa di terapkan.
IV.DAFTAR PUSTAKA
Heinich,et.al. 1996. Media Pembelajaran. http://www.google.com. (diakses: 27 Februari 2010).
Posted by Abdul Ghofur.duniapendidikan.http://www.blgospot.com.
(di akses: 27 februari 2010).
Ketut juliantara. 2009.media pembelajaran:fungsi,arti,posisi,klasifikasi.
http://www.google.com.(diakses: 27 Februari 2010).
I Wayan santiasa.landasan konseptual media pembelajaran
.http://google.com. (diakses:27 februari 2010).
Sabtu, 19 Juni 2010
Diposting oleh m.ihsan di 06.30 0 komentar
MEDIA VISUAL
BAB I PEMBAHASAN
A. Media visual
Media visual adalah media yang hanya mengandalkan indera penglihatan. Media ini ada yang menampilkan gambar diam seperti film strip, slides, foto, gambar atau lukisan, dan cetakan. Ada pula yang menampilkan gambar atau simbol yang bergerak seperti film bisu, dan film kartun.
1. Media yang tidak diproyeksikan
a. Media realia adalah benda nyata. Benda tersebut tidak harus dihadirkan di ruang kelas, tetapi siswa dapat melihat langsung ke obyek. Kelebihan dari media realia ini adalah dapat memberikan pengalaman nyata kepada siswa. Misal untuk mempelajari keanekaragaman makhluk hidup, klasifikasi makhluk hidup, ekosistem, dan organ tanaman.
b. Model adalah benda tiruan dalam wujud tiga dimensi yang merupakan representasi atau pengganti dari benda yang sesungguhnya. Penggunaan model untuk mengatasi kendala tertentu sebagai pengganti realia. Misal untuk mempelajari sistem gerak, pencernaan, pernafasan, peredaran darah, sistem ekskresi, dan syaraf pada hewan.
c. Media grafis tergolong media visual yang menyalurkan pesan melalui simbol-simbol visual. Fungsi dari media grafis adalah menarik perhatian, memperjelas sajian pelajaran, dan mengilustrasikan suatu fakta atau konsep yang mudah terlupakan jika hanya dilakukan melalui penjelasan verbal. Jenis-jenis media grafis adalah:
1) gambar / foto: paling umum digunakan
2) sketsa: gambar sederhana atau draft kasar yang melukiskan bagian pokok tanpa detail. Dengan sketsa dapat menarik perhatian siswa, menghindarkan verbalisme, dan memperjelas pesan.
3) diagram / skema: gambar sederhana yang menggunakan garis dan simbol untuk menggambarkan struktur dari obyek tertentu secara garis besar. Misal untuk mempelajari organisasi kehidupan dari sel samapai organisme.
4) bagan / chart : menyajikan ide atau konsep yang sulit sehingga lebih mudah dicerna siswa. Selain itu bagan mampu memberikan ringkasan butir-butir penting dari penyajian. Dalam bagan sering dijumpai bentuk grafis lain, seperti: gambar, diagram, kartun, atau lambang verbal.
5) grafik: gambar sederhana yang menggunakan garis, titik, simbol verbal atau bentuk tertentu yang menggambarkan data kuantitatif. Misal untuk mempelajari pertumbuhan.
2. Media proyeksi
1. Transparansi OHP merupakan alat bantu mengajar tatap muka sejati, sebab tata letak ruang kelas tetap seperti biasa, guru dapat bertatap muka dengan siswa (tanpa harus membelakangi siswa). Perangkat media transparansi meliputi perangkat lunak (Overhead transparancy / OHT) dan perangkat keras (Overhead projector / OHP). Teknik pembuatan media transparansi, yaitu:
- Mengambil dari bahan cetak dengan teknik tertentu
- Membuat sendiri secara manual
2. Film bingkai / slide adalah film transparan yang umumnya berukuran 35 mm dan diberi bingkai 2X2 inci. Dalam satu paket berisi beberapa film bingkai yang terpisah satu sama lain. Manfaat film bingkai hampir sama dengan transparansi OHP, hanya kualitas visual yang dihasilkan lebih bagus. Sedangkan kelemahannya adalah beaya produksi dan peralatan lebih mahal serta kurang praktis. Untuk menyajikan dibutuhkan proyektor slide.
B. Media Audio
Media audio dapat memberikan beberapa kontribusi yang unik bagi proses belajar mengajar. Belajar mandiri tanpa membaca, praktek berbahasa asing, cerita yang menstimulasi imajinasi dan musik untuk aktivitas fisik adalah sebagian kegiatan yang bisa dilakukan menggunakan audio. Kaset, rekaman dan CD banyak tersedia dan mudah digunakan. Untuk menggunakan media audio secara efektif dibutuhkan pemahaman pada proses mendengar-menyimak dan pemilihan materi pokok yang dituju. Guru dapat menyiapkan materi audio sendiri, dan begitu pula dengan para siswa. Rekaman-rekaman bisa diambil dari praktek kemampuan komunikasi dan oral report (laporan lisan) dan kegiatan lain yang serupa. Dengan mengikuti petunjuk dasar yang benar kita bisa meningkatkan kualitas rekaman.
Secara psikologi, hearing (mendengar) adalah proses dimana gelombang suara masuk ke telinga luar dipancarkan ke gendang telinga diubah ke dalam getaran mekanik di telinga tengah dan diubah di bagian telinga dalam menjadi impuls listrik untuk diteruskan ke otak.
Sedangkan listening (menyimak) dimulai ketika seseorang mulai menyadari dan memperhatikan suara atau pola pembicaraan (penerimaan), diproses melalui identifikasi dan pengenalan dari sinyal auditor (mengartikan) yang spesifik dan berakhir pada tpemahaman (tujuan).
Proses hearing-listening juga merupakan proses komunikasi, Sebagaimana dengan komunikasi visual dan menyimak, sebuah pesan dikodekan oleh pengirim dan diartikan oleh penerima. Kualitas proses pengiriman kode ini ditentukan oleh kemampuan pengirim pesan dalam menyampaikan pesan secara jelas dan logis. Pemahaman pesan dipengaruhi oleh kemampuan penerima untuk memahami pesan yang dikirim.
Proses pengiriman dan penerimaan dapat dihalangi beberapa penghambat antara lain :
1. Volume suara terlalu rendah atau terlalu tinggi. Jika terlau rendah kita kesulitan dalam mengerti secara tepat.. Jika terlau tinggi, bisa merusak telinga, tidak bisa menangkap kesalahan suara.
2. Suara yang terus menerus monoton seperti suara guru yang bergumam, menyebabkan keletihan pendengar
3. Kemampuan siswa mendengar mungkin secara fisik mengalami kerusakan misalnya pada saat mereka sakit, bahkan perbedaan kecil dalam ketajaman dapat membuat murid kesulitan dalam membedakan kata-kata dan frase. Untuk itu perlu bagi guru menyediakan isyarat visual yang special untuk memastikan informasi yang disampaikan diterima dan dimengerti oleh siswa. Penerimaan pesan-pesan yang juga dipengaruhi oleh kemampuan mendengar penerima. Penerima harus bisa secara langsung terus menerus berkonsentrasi.
C. Mengembangkan Kemampuan Mendengar
Guru dapat mengunakan beberapa teknik untuk mengembangkan kemampuan mendengar siswa.
1. Untuk menuntun mereka mendengar, berilah siswa beberapa pertanyaan pendek sebelum mulai, satu atau dua pertanyaan. Kemudian lanjutkan dengan pemberian soal yang lebih panjang dan lebih banyak serta lebih lengkap/kompleks.
2. Memberi petunjuk.
Berilah siswa petunjuk secara individu atau kelompok dengan audio tape. Kemudian evaluasi kemampuan siswa untuk mengikuti petunjuk tersebut.
3. Minta siswa untuk mendengar ide pokok, rincian atau kesimpulan.
Guru membacakan sebuah cerita dan siswa diminta untuk menggambarkan apa yang terjadi. Suruh siswa mendengar ide pokok kemudian menulisnya. Teknik yang sama juga bisa digunakan untuk membuat kesimpulan.
4. Gunakan konteks
Siswa yang lebih muda bisa belajar membedakan makna dari konteks dengan mendengar kalimat-kalimat yang kata-katanya dihilangkan dan kemudian diisi dengan kata-kata yang cocok.
5. Analisa struktur dari penyajian
Siswa dapat diminta untuk menganalisa dan mengorganisir sebuah penyajian/presentasi. Guru bisa menentukan bagaimana sebaiknya mereka bisa melihat ide pokok dan menidentifikasi subtopic.
6. Membedakan antara informasi relevan dan tidak relevan
Setelah menyimak penyajian informasi, siswa diminta untuk mengidentifikasi ide pokok dan kemudian menghitung (dari yang paling banyak sampai paling sedikit) seluruh ide lain yang disajikan. Teknik yang lebih sederhana untuk siswa SD adalah mengidentifikasi kata-kata yang tidak sesuai/relevan dalam kalimat atau tidak relevan dalam paragraph.
Guru dapat mengunakan beberapa teknik untuk mengembangkan kemampuan mendengar siswa.
1. Untuk menuntun mereka mendengar, berilah siswa beberapa pertanyaan pendek sebelum mulai, satu atau dua pertanyaan. Kemudian lanjutkan dengan pemberian soal yang lebih panjang dan lebih banyak serta lebih lengkap/kompleks.
2. Memberi petunjuk.
Berilah siswa petunjuk secara individu atau kelompok dengan audio tape. Kemudian evaluasi kemampuan siswa untuk mengikuti petunjuk tersebut.
3. Minta siswa untuk mendengar ide pokok, rincian atau kesimpulan.
Guru membacakan sebuah cerita dan siswa diminta untuk menggambarkan apa yang terjadi. Suruh siswa mendengar ide pokok kemudian menulisnya. Teknik yang sama juga bisa digunakan untuk membuat kesimpulan.
4. Gunakan konteks
Siswa yang lebih muda bisa belajar membedakan makna dari konteks dengan mendengar kalimat-kalimat yang kata-katanya dihilangkan dan kemudian diisi dengan kata-kata yang cocok.
5. Analisa struktur dari penyajian
Siswa dapat diminta untuk menganalisa dan mengorganisir sebuah penyajian/presentasi. Guru bisa menentukan bagaimana sebaiknya mereka bisa melihat ide pokok dan menidentifikasi subtopic.
6. Membedakan antara informasi relevan dan tidak relevan
Setelah menyimak penyajian informasi, siswa diminta untuk mengidentifikasi ide pokok dan kemudian menghitung (dari yang paling banyak sampai paling sedikit) seluruh ide lain yang disajikan. Teknik yang lebih sederhana untuk siswa SD adalah mengidentifikasi kata-kata yang tidak sesuai/relevan dalam kalimat atau tidak relevan dalam paragraph.
Format Audio
1. Audiotape
Keuntungan dari audio tape yaitu bisa merekam sendiri dengan mudah dan ekonomis. Jika sudah tidak digunakan maka bisa dihapus, tidak mudah rusak dan mudah disimpan. Tape yang salah bisa diperbaiki. Ada beberapa batasan dalam proses perekaman suara latar yang tidak diinginkan ikut terekam.
Pita kaset adalah bentuk yang paling banyak digunakan, terdiri atas 2 rol terpasang permanent pada kotak. Dengan pita selebar 1/8 inci terpasang permanent pada rol dan dikemas dalam kotak plastic. Pita kaset digolongkan dari lamanya pita merekam. Contohnya kaset C-60 merekam 60 menit suara, artinya 30 menit setiap sisinya. C-90 merekam 45 menit tiap sisinya. Ukuran tempat kaset pada semua tape recorder sama, dan dapat diputar pada semua tape recorder, Tahan lama, tahan gunjangan dan goresan, dan Perangkat audio yang banyak ditemukan di kelas adalah kaset tape recorder.
Kualitas dan respon pada frekuensi (ketepatan) sebuah tape recorder tidak sebangus pemutar disc (CD), karena tafe hanya dilengkapi dengan speaker yang kecil. Akan tetapi untuk tujuan instruksional kualitas lebih diperlukan daripada kemampuannya.
Pemutar audio dengan pengontrol kecepatan
Peralatan yang penting tetapi sedikit diketahui dari peralatan audio adalah tape deck yang dapat memutar kembali rekaman suara dengan kecepatan yang cepat serta lebih lambat pada saat direkam, tanpa kehilangan kualitas suara dan terdengasr jelas.
2. Phonograph
Sampai tahun 1980 piringan hitam merupakan format terpopuler dalam memutar rekaman suara atau lagu dan diputar di sekolah-sekolah dan dirumah-rumah. Phonograph bentuknya padat, mudah dibawa dan mudah digunakan serta mudah meletakkan bagian/segmen yang khusus pada rekaman karena anda bisa melihat alur gerak jarum pada phonograph dan bagian-bagiannya dipisahkan oleh pita-pita hitam. Tempat setiap pilihan pada rekaman tersebut biasanya ditandai dengan label dan pelindungan dari debu.
Disamping keuntungannya piringan hitam juga mempunyai keterbatasan diantaranya piringan hitam mudah rusak jika seseorang menjatuhkan jarum pada piringan hitam atau apaun yang bisa merusak permukaannya. Cara penyimpanan yang salah dan terlalu panas dapat menyebabkan piringan hitam melengkung.
3. Compact disc
Secara fisik CD berukuran kecil. Musik atau suara-suara lain disimpan dan direkam secara digital dalam ukuran bit, piringan perak tanpa alur seperti pada piringan hitam dapat menyimpan informasi dalam jumlah besar, ukurannya hanya 12 cm (diameter). Beberapa Cd dapat terdiri dari 75 menit musik. Keuntungan dari penggunaan CD adalah tahan terhadap kerusakan. Tidak ada jarum seperti pada phonograph yang bisa merusak permukaannya. Pada pengguna dapat secara cepat menentukan pilihan pada CD dan memainkan bagian yang diinginkan.
4. Audio Card
Audio card berukuran kira-kira mendekati amplop bisnis. Terdiri dari pita perekam magnetic di sisi bawahnya. Secara esensial merupakan flashcard tetapi dilengkapi suara. Audio card dimasukkan ke dalam celah/lubang sebuah mesin. Audio card menggunakan system dual track yang membolehkan merekam suaranya dan memutarnya kembali untuk membandingkan dengan suara sebelum direkam. Jika suara rekaman salah maka bisa dihapus dan direkam kembali sesering yang kita inginkan.
Keunggulan
Kita telah membahas berbagai audio format kaset, rekaman, CD, dan audiocard. Pada pembahasan berikut ini kita fokuskan pada chalet, dikarenakan format kaset adalah format yang paling popular.
1. Tidak mahal, sekali kita membeli alat audio kaset maka tidak perlu membeli lagi karena pita kaset dapat dihapus dan kita bisa merekam kembali.
2. Banyak tersedia dan mudah penggunaannya. Kebanyakan murid telah menggunakan audio kaset sejak mereka kecil. Peralatan audio mudah dioperasikan.
3. Dapat digandakan, audio tape mudah diperbanyak yang kita butuhkan, hasil duplikat tersebut dapat digunakan di kelas ataupun di rumah.
4. Tersedia pesan/suara verbal (lisan) untuk non pembaca. Siswa yang tidak bisa membaca bisa belajar dari media audio.
5. Cocok untuk mengajar bahasa asing. Bahasa asing dapat diajarkan menggunakan kaset dan audio card. Siswa bisa mendengar ejaan kata-kata dari native speaker.
6. Dapat menimbulkan semangat belajar, media audio dapat membuat siswa bersemangat dan menjadi alternative selain membaca dan mendengar guru.
7. Dapat diulang pada pengguna dapat memainkan/kembali sesering yang kita perlukan untuk lebih memahaminya.
8. Keuntungan yang besar audio tape dari CD yaitu kita bisa merekam materi pelajaran dengan mudah dan ekonomis. Jika materi tersebut telah selesai digunakan maka dapat dihapus.
9. Mudah menempatkan pilihan, dalam menggunakan CD guru dengan cepat bisa menempatkan pilihannya untuk dimainkan.
10. Tahan terhadap kerusakan. Kaset tahan terhadap kerusakan tidak seperti CD, pada kaset tidak ada kerusakan karena goresan.
Keterbatasan
Dalam membahas keterbatasan, sekali lagi kita bahas keterbatasan kaset.
1. Bagian yang tetap. Audiotape tidak mempunyai sequence (bagian) dimana kita bisa memilih bagian yang akan diputar, seperti halnya CD dan audiocard
2. Tidak bisa memonitor keadaan pendengar
Beberapa siswa memilki kesulitan belajar sendiri sehingga ketika mereka mendengar audio kaset perhatian mereka cenderung menyimpang. Mereka mungkin mendengar rekaman tetapi tidak mendengar dengan seksama dan tidak mengerti. Guru bisa dengan mudah mendeteksinya sedangkan kaset tidak.
3. Tidak dapat memacing perhatian
Beberapa siswa yang mendengar audio kaset tetapi perhatiannya menyimpang. Mereka mungkin mendengar tetapi tidak mendengar dengan seksama dan tidak mengerti. Guru bisa mudah mencatat kapan siswa memperhatikan daripada ketika mereka tidak mendengar.
4. Kesulitan dalam langkah
Menentukan langkah yang tepat dalam menyampaikan informasi agak sulit, bila siswa mempunyai kemampuan yang beragam dan latar belakang yang berbeda. Kaset dan piringan hitam tidak dapat melakukannya, tanpa menggunakan mesin pemutar dengan kontrol kecepatan.
5. Sulit dalam menentukan segmen
Pada audio tape sulit menempatkan segmen tertentu. Untuk mendapatkan kembali informasi bisa dilakukan tapi tidak akurat. CD memberikan kemudahan dalam mendapatkan pilihan yang spesifik.
6. Berpotensi terhadap penghapusan
Berpotensi terhadap penghapusan. Audio tape dapat dihapus dengan mudah, akan tetapi bila kita tidak berhati-hati maka konten yang tidak seharusnya terhapus secara tidak sengaja terhapus.
Langkah-Langkah Pemanfaatan Media Audio
A. Persiapan
1. Meneliti kelengkapan media, lembar kerja siswa dan lembar tes
2. Memeriksa peralatan penyaji, bahan belajar, dan sarana penunjang
3. Mempelajari isi program
4. Mengatur ruangan, tempat duduk siswa dan peralatan penyaji
5. Meminta siswa untuk menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan
6. Menjelaskan tujuan yang akan dicapai, topk yang akan dipelajari dan kegiatan yang akan dilakukan.
B. Pelaksanaan
1. Memutar media audio dan mengatur volumenya
2. Memperhatikan aktivitas siswa da mengelolakelas sesuai rancangan pembelajaran yang ditentukan
3. Bila perlu putar ulang audio pada bagian yang kurang jelas
4. Pusatkan kembali perhatian siswa, bila ditengah pemutaran media siswa kurang memperhatikan
5. Guru sebaiknya tidak terlalu banyakmemberi penjelasan yang mengakibatkan konsentrasi siswa terganggu.
C. Tindak Lanjut
1. Mengajukan pertanyaan tentang materi media audio
2. Memberikan penguatan, penjelasan tambahan tentang materi yang telah didengarkan
3. Membimbing siswa untuk menarik kesimpulan dari materi tersebut
4. Memberikan tugas/latihan sesuai topic
5. Jika perlu, siswa diajak mencari referensi tambahan
6. Mengaitkan materi audio dengan topik berikutnya
III. PENUTUP
A. Kesimpulan
Guru sebagai tenaga pendidik sekaligus sebagai pembimbing harus berupaya memotivasi siswa agar terbiasa bekerja mandiri dan kreatif serta inovatif dalam belajar. Guru memiliki media pembelajaran yang tepat di mana guru dapat membangkitkan ide-ide atau gagasan-gagasan yang bersifat konseptual sehingga mengurangi kesalah pahaman siswa dalam mempelajariny,meningkatkan minat siswa untuk materi pelajaran,memberikan pengalaman-pengalaman nyata yang merangsang aktivitas diri sendiri untuk belajar serta dapat mengembangkan jalan pikiran yang berkelanjutan.
Oleh karena proses pembelajaran merupakan proses komunikasi dan berlangsung dalam suatu sistem, maka media pembelajaran menempati posisi yang cukup penting sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran. Tanpa media, komunikasi tidak akan terjadi dan proses pembelajaran sebagai proses komunikasi juga tidak akan bisa berlangsung secara optimal.
B.SARAN
1. Hendaknya guru dapat memilih dan menggunakan media audio yang sesuai dengan kondisi kelas, sehingga siswa-siswi yang ada dikelas tersebut memiliki motivasi belajar yang baik dan bisa memahami pelajaran yang di berikan oleh guru yang menyampaikan.
2. Hendaknya guru mampu mengajar dengan menarik dan dapat menghubungkan setiap materi yang sedang di pelajari dengan kehidupan nyata .
3. Guru memilih media audio visual untuk meningkatkan motivasi siswa dengan mempertimbangkan kekurangan serta kelebihan dari semua media pembelajaran yang bisa diterapkan.
IV.DAFTAR PUSTAKA
www.google.com
Diposting oleh m.ihsan di 06.29 0 komentar
MEDIA AUDIO VISUAL
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan hal yang paling penting bagi suatu bangsa. Pendidikan telah menjadi kebutuhan pokok bagi semua orang sehingga tidak mengherankan jika saat ini terlihat banyak persaingan-persaingan dalam menimbah ilmu diberbagai lembaga, baik formal maupun non formal, sesuai dengan tuntunan zaman yang terus berkembang. Maka pemerintah telah banyak melakukan usaha-usaha dalam peningkatan mutu pendidikan di Indonesia, misalnya dengan pembaharuan kurikulum pendidikan, metode-metode belajar, maupun memperbaiki sarana dan prasarana dan juga dengan meningkatkan kemampuan guru dalam menerapkan media pembelajaran yang baik.
Media audio visual itu sendiri merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peranan penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Untuk menguasai materi pelajaran dengan cepat pengajar atau guru dapat menggunakan media audio visual. Penggunaan media audio visual dapat membantu pencapaian keberhasilan belajar. hasil penelitian telah banyak membuktikan efektivitas penggunaan alat bantu atau media dalam proses belajar-mengajar di kelas, terutama dalam hal peningkatan prestasi siswa. Terbatasnya media yang dipergunakan dalam kelas diduga merupakan salah satu penyebab lemahnya mutu belajar siswa.
Dengan demikian penggunaan media audio visual dalam pengajaran di kelas merupakan sebuah kebutuhan yang tidak dapat diabaikan. Hal ini dapat dipahami mengingat proses belajar yang dialami siswa tertumpu pada berbagai kegiatan menambah ilmu dan wawasan untuk bekal hidup di masa sekarang dan masa akan datang. Salah satu upaya yang harus ditempuh adalah bagaimana menciptakan situasi belajar yang memungkinkan terjadinya proses pengalaman belajar pada diri siswa dengan menggerakkan segala sumber belajar dan cara belajar yang efektif dan. Dalam hal ini, media pengajaran merupakan salah satu pendukung yang efektif dalam membantu terjadinya proses belajar.
Pada proses pembelajaran, media audio visual merupakan wadah dan penyalur pesan dari sumber pesan, dalam hal ini guru kepada penerima pesan, dalam hal ini siswa. Dalam batasan yang lebih luas, batasan media pengajaran sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa sehingga mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa.
Media audio visual merupakan salah satu pendukung yang efektif dalam membantu terjadinya proses belajar.Berdasarkan uraian di atas maka penulis merasa tertarik untuk menerapkan media audio visual yang tepat sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa?
II. ISI PEMBAHASAN
Media Audio Visual
Yang dimaksud dengan Media Dengar (Media Audio) adalah alat media yang isi pesannya hanya diterima melalui indera pendengaran saja. Pada penggalan ini berturut-turut dibahas Media Dengar yaitu Radio Rekaman Suara (Audio Cassete Tape Recorder). Perkembangan komunikasi suara sebenarnya telah melalui sejarah yang lama.Dalam tahun 1844, Samsul F.B.Morse mengirim berita lewat kawat dari Baltimore ke Washington, maka lahirlah Telegrafi. Kemudian Alexander Graham Bell berpikir “Kalau bunyi bisa di-salurkan melalui kawat, mengapa suara tidak?”. Maka pada tanggal 14 pebruari tahun 1875 untuk pertama kali Bell melakukan percakapan lewat telepon. Dan sejak Guglielmo Marconi untuk pertama kali dalam tahun 1896 mengirim dan menerima pesan (suara) tanpa kawat. Sembilan tahun kemudian suara manusia dapat disiarkan keseluruh dunia melalui radio. Demikian pula pemakaian alat perekam suara pemakaian alat perekam suara baru di-mulai sejak tahun 1877, ketika Thomas Edison menemukan phonograf. Kemudian melalui alat inilah orang merekam suara melalui piringan hitam berkat kemajuan teknologi, kini orang dapat pula merekam suara dengan alat perekam suara yang disebut “Caseete Tape Recorder”. Dengan alat terakhir ini kita dapat memperoleh beberapa keuntungan yang tidak dimiliki oleh alat perekam suara yang ada sebelumnya.
Penegrtian tentang media audio visual Audio visual sering disebut dengan AVA, singkatan dari Audio Visual Aids, bisa diartikan alat pembantu atau alat peraga Audio Visual. Kemudian istilah ini lazim disebut dengan “media audio visual” untuk pembahasan selanjutnya kita gunakan istilah ini. Dalam pengertian yang luas, yang dimaksud dengan media audio visual meliputi semua alat peraga pendidikan yang dapat dilihat dan didengar.
Pengertian lain yang perlu diketahui ialah perbedaan media audio visual dengan apa yang disebut hardware (alat penampilnya) dan software (program pengajarannya). Contoh hardware dari sebuah media audio visual misalnya: cassete yang berisi program pengajaran tertentu.
Media audio visual atau video (Televisi) merupakan media yang sekarang sedang digemari oleh khalayak. Dengan tayangan yang begitu jelas, khalayak bisa melihatnya atau memantaunya ber jam- jam. Acara dalam televisisi pun biasanya dikemas semenarik mungkin sehingga khalayak dari semua kalangan baik anak- anak maupun dewasa semua menggemari.
Pembagian media audio visual:
1. Media video
Merupakan salah satu jenis media audio visual, selain film. Yang banyak dikembangkan untuk keperluan pembelajaran, biasa dikemas dalam bentuk VCD.
2. Media komputer
Media ini memiliki semua kelebihan yang dimiliki oleh media lain. Selain mampu menampilkan teks, gerak, suara dan gambar, komputer juga dapat digunakan secara interaktif, bukan hanya searah. Bahkan komputer yang disambung dengan internet dapat memberikan keleluasaan belajar menembus ruang dan waktu serta menyediakan sumber belajar yang hampir tanpa batas.
* Kegunaan media audio visual
Belajar dengan menggunakan media audio visual banyak sekali manfaatnya, karena dengan menggunakan media audio visual dapat memperoleh pengalaman yang lebih banyak, mengesankan, lebih jelas dan konkrit. Disamping itu media audio visual mempunyai potensi pokok (menurut edger dale): Memberikan dasar-dsar konkrit untuk berfikir, Membuat pelajaran lebih menarik, Memungkinkan hasil belajar lebih tahan, Memberikan pengalaman-pengalaman yang nyata, Mengembangkan keteraturan dan kontinuitas berfikir.Dapat memberikan pengalaman-pengalaman yang tidak diperoleh lewat cara lain dan membuat kegiatan belajar lebih mendalam efisien dan beraneka ragam. Disamping itukeguanaan lain dari media audio visua lantara lain:Media audio visual dapat mengatasai batasan ruang Media audio visual dapat mengatasi batasan waktu
Media audio visual dapat meneyderhanakan obejek yang terlalu komplek
Media audio visual dapat memperbesar dan memperkecil ukuran objek
Media audio visual dapat dilakukan berulang kali
* Untuk kekurangan dari audio visual
a) Produksi media televisi masih tergolong mahal, baik dari peralatan dan skill dari SDM nya pun juga harus yang benar- benar mengetahui tentang televisi. Belum lagi untuk biaya operasional media ini cukup mahal.
b) Proses penyampaian berita ke masyarakat ada kalanya membutuhkan waktu lama karena harus melewati proses pengambilan gambar, editing dan baru bisa disiarkan ke khalayak.
III. PENUTUP
A. Kesimpulan
Guru sebagai tenaga pendidik sekaligus sebagai pembimbing harus berupaya memotivasi siswa agar terbiasa bekerja mandiri dan kreatif serta inovatif dalam belajar. Guru memiliki media pembelajaran yang tepat di mana guru dapat membangkitkan ide-ide atau gagasan-gagasan yang bersifat konseptual sehingga mengurangi kesalahpahaman siswa dalam mempelajariny,meningkatkan minat siswa untuk materi pelajaran,memberikan pengalaman-pengalaman nyata yang merangsang aktivitas diri sendiri untuk belajar serta dapat mengembangkan jalan pikiran yang berkelanjutan.
Oleh karena proses pembelajaran merupakan proses komunikasi dan berlangsung dalam suatu sistem, maka media pembelajaran menempati posisi yang cukup penting sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran. Tanpa media, komunikasi tidak akan terjadi dan proses pembelajaran sebagai proses komunikasi juga tidak akan bisa berlangsung secara optimal.
B.SARAN
1. Hendaknya guru dapat memilih dan menggunakan media audio visul yang sesuai dengan kondisi kelas, sehingga siswa-siswi yang ada dikelas tersebut memiliki motivasi belajar yang baik.
2. Hendaknya guru mampu mengajar dengan menarik dan dapat menghubungkan setiap materi yang sedang di pelajari dengan kehidupan nyata atau dapat memberikan contoh-contoh konkretke pada siswa.
3. Guru memilih media audio visual untuk meningkatkan motivasi siswa dengan mempertimbangkan kekurangan serta kelebihan dari semua media pembelajaran yang bisa diterapkan.
IV.DAFTAR PUSTAKA
www.google.com
Diposting oleh m.ihsan di 06.27 0 komentar